oleh : Azwar Aripin (Tokoh Muda & Pengamat Sosial OKU)
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam, bukan sekadar mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga menggali nilai-nilai luhur yang beliau wariskan. Keteladanan Nabi dalam membangun peradaban, menebar kasih sayang, dan menciptakan kehidupan masyarakat yang damai, sangat relevan untuk kita jadikan spirit dalam membangun Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
OKU saat ini tengah menghadapi tantangan besar: bagaimana menciptakan suasana kondusif di tengah keberagaman masyarakat, sekaligus mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Maulid Nabi memberi pesan jelas bahwa membangun masyarakat yang kuat tidak cukup hanya dengan fisik dan infrastruktur, tetapi juga dengan akhlak, persatuan, dan rasa saling menyayangi. Rasulullah menegakkan masyarakat Madinah yang harmonis dengan menjadikan ukhuwah dan musyawarah sebagai dasar kehidupan bersama.
OKU sebagai daerah yang kaya akan potensi sumber daya manusia dan alam membutuhkan atmosfer kebersamaan yang harmonis. Dalam perjalanan kehidupan sosial, tentu tidak lepas dari dinamika perbedaan pandangan, kepentingan, bahkan gesekan politik. Namun, Maulid Nabi mengajarkan kita untuk menyikapi perbedaan dengan penuh kearifan. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa masyarakat yang damai adalah masyarakat yang mampu menempatkan ukhuwah—baik ukhuwah islamiyah, wathaniyah, maupun insaniyah—sebagai fondasi.
Semangat Sayangi OKU yang digaungkan dalam berbagai momentum pembangunan daerah selaras dengan ajaran Nabi: membangun daerah dengan rasa cinta, mengedepankan kebersamaan, dan menghindari konflik yang merugikan. Masyarakat OKU dituntut untuk menumbuhkan sikap saling menghormati, menjaga ketertiban, serta memperkuat solidaritas lintas golongan. Dengan begitu, tercipta kondisi yang kondusif bagi pendidikan, ekonomi, maupun pembangunan sosial.
Semangat Sayangi OKU sejalan dengan ajaran Nabi yang mengedepankan cinta, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Menyayangi OKU berarti menjaga kedamaian, menghindari konflik, dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. Dari sinilah lahir kondisi yang kondusif untuk bergeraknya pembangunan di berbagai bidang: pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Keteladanan Nabi juga menekankan pentingnya kejujuran, amanah, kecerdasan, dan kepemimpinan yang bijak. Nilai-nilai ini sangat dibutuhkan oleh para pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, dan generasi muda di OKU agar pembangunan tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga berakar pada moralitas. Dengan semangat Maulid Nabi, masyarakat OKU diajak untuk bersatu padu, bahu membahu, dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan sumber perpecahan.
Jika semangat Maulid Nabi benar-benar kita aktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, maka OKU akan semakin kondusif, pembangunan berjalan dengan baik, dan cita-cita mewujudkan OKU yang lebih maju dapat terwujud. Inilah saatnya seluruh lapisan masyarakat menjadikan Maulid Nabi sebagai inspirasi untuk membangun OKU dengan penuh kasih sayang, persaudaraan, dan kebersamaan.